Kilas Emiten: CPRI, AUTO, CAMP, dan BRMS
Friday, April 12, 2019       08:56 WIB

Ipotnews - Perhatikan kilas emiten berikut ini, menarik untuk memperkaya referensi perdagangan hari ini, Jumat (12/4):
1. PT Capri Nusa Satu Properti Tbk ( CPRI ) tengah fokus pada pembangunan dua proyek pada tahun ini. Proyek pertama yakni JW Smart Office Tower dan Convention Hall Jatiwaringin dan telah mencapai proses konstruksi hingga 70%. Selain itu, proyek kedua yakni, pembangunan tahap pertama di Nusa Penida, Bali. Adapun belanja modal untuk kedua proyek tersebut mencapai Rp45 miliar. Namun, proyeksi belanja modal pada tahun ini sekitar Rp90 miliar-Rp100 miliar. Rencananya belanja modal perseroan akan berasal dari dana initial public offering (IPO) dan rencana suntikan dari pemegang saham. Pada tahun ini, perseroan memproyeksikan pendapatan senilai Rp25 miliar pada akhir 2019. Hingga kuartal I/2019, pendapatan yang sudah dikantongi yaitu senilai Rp1 miliar.
2. PT Astra Otoparts Tbk ( AUTO ) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2019 senilai Rp800 miliar. Manajemen mengatakan bahwa perseroan akan menggunakan kas internal sebagai sumber pendapaan capex 2019. Berdasarkan laporan keuangan perseroan pada 2018, jumlah arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sejumlah Rp212,6 miliar. Sementara itu, pada Agustus 2019, AUTO memiliki surat utang jangka menengah yang jatuh tempo dengan nominal Rp350 miliar. Manajemen juga menjelaskan bahwa perseroan akan melakukan pelunasan atas utang tersebut dengan menggunakan kas internal AUTO .
3. PT Campina Ice Cream Industry Tbk ( CAMP ) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 42,68% secara tahunan pada 2018. Berdasarkan laporan keuangan 2018, CAMP mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp961,14 miliar atau naik 1,73% dibandingkan dengan penjulan bersih pada tahun sebelumnya sebesar Rp944,84 miliar. Adapun, laba bersih tercatat sebesar Rp61,95 miliar pada 2018 atau meningkat 42,68% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp43,42 miliar. Sedangkan pada 2017, laba bersih tercatat turun 17,66% secara tahunan. Manajemen juga mengatakan bahwa kenaikan laba bersih meningkat seiring dengan berkurangnya beban keuangan pascapembayaran utang menyusul suksesnya IPO yang telah dilaksanakan pada akhir tahun 2017. Pada 2018, beban keuangan perseroan tercatat Rp10,20 miliar. Beban keuangan pada tahun lalu turun 78,17% dari beban keuangan pada 2017 sebesar Rp46,73 miliar.
4. PT Bumi Resources Minerals ( BRMS ) melaporkan keuntungan atas kinerja operasinya sepanjang kuartal I tahun 2019 dimana pendapatan perseroan meningkat 52,72% menjadi US$ 1,26 juta dari US$ 825.000 pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan BRMS di kuartal I 2019 ditopang oleh jasa penasihat pertambangan dari Bellridge Holdings Limited (Bellridge) dan pendapatan lainnya yang sebesar US$ 1,26 juta. Sementara pada periode yang sama di tahun lalu hanya ditopang oleh oleh jasa penasihat pertambangan dari Bellridge Holdings Limited (Bellridge) sebesar US$ 825.000. Beban pokok pendapatan dan penjualan BRMS juga tercatat turun 37% dari US$ 1,68 juta menuju US$ 1,06 juta pada kuartal I-2019. Beban bunga dan keuangan turun dari US$ 3,78 juta menjadi US$ 7.779. Alhasil BRMS mampu mencetak laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar US$ 86.650.

Sumber : admin